Cybernews Rilis Kebocoran Data, META Sebut Tudingan itu Spekulatif dan Tidak Berdasar

- Senin, 28 November 2022 | 13:55 WIB
Ilustrasi, Meta tepis kebocoran data WhatsApp (pikiran-rakyat.com)
Ilustrasi, Meta tepis kebocoran data WhatsApp (pikiran-rakyat.com)

LAJUPANTURA.COM - Kasus kebocoran data kembali ramai diperbincangkan warganet. Terbaru, induk perusahaan media sosial Facebook dan Instagram, Meta, membantah adanya tudingan kebocoran data 487 nomor WhatsApp.

Di Indonesia sendiri, dikabarkan ada sekitar 130.331 pengguna WhatsApp yang datanya bocor ke pihak luar Meta. Namun, perusahaan milik Mark Zuckerberg itu membantah tudingan ini.

Klaim bocoran data itu pertama kali diunggah di forum komunitas peretasan Cybernews pada 16 November. Cybernews merupakan media online berbasis penelitian.

Baca Juga: Sekjend PDIP Sebut Acara Relawan Nusantara Bersatu Picu Sentimen Negatif Presiden Jokowi

Kabar bocornya data milik Meta itu diunggah Cybernews dengan judul ‘487 data million WhatsApp users database”. Hanya saja, identitas penggunanya disensor oleh Cybernews.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Meta yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa laporan itu merupakan spekulasi dan tidak berdasar. Ia juga mengklaim perusahaan tidak menemukan bukti kebocoran data pada sistem WhatsApp.

Lebih lanjut, Meta akan menanggapi tuduhan tersebut sebagai sebuah pelanggaran keamanan layanan. Sang juru bicara juga menyebut pihaknya akan menyelidiki kasus ini lebih lanjut.

Baca Juga: Mensesneg Kirim Surpres ke DPR RI untuk Pergantian Panglima TNI, KASAL Yudo Margono Jadi Kandidat Kuat

“Kami tidak memiliki informasi tentang bagaimana seharusnya daftar nomor telepon dikumpulkan atau sejauh mana daftar itu berisi nomor telepon Hong Kong,” kata juru bicara Meta.

Dalam kasus ini, sang pembocor data Meta menyebut jika kasus ini menimpa setidaknya di 84 negara. Diantaranya Afghanista sebanyak 558.393 data, Hong Kong 2.937.841, Afrika 14.323.766, India 6.162.450, Indonesia 130.331, Rusia 9.996.405, Amerika Serikat 32.315.282 data. Sementara, Mesir menjadi yang terbanyak dengan 44.823.547 data.

Akun Cybernews juga menyertakan sejumlah sampel nomor dari AS, Prancis, Australia, Irak, dan Mesir. Mereka juga mengklaim telah mengkonfirmasi semua nomor telepon milik pengguna WhatsApp.

Baca Juga: Shell Berencana Hengkang dari Masela, Konsorsium UEA dan China Siap Merapat

Terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyebut pihaknya tengah menyelidiki 5 kasus kebocoran data pada bulan November, mulai dari MyPertamina hingga forum game Mobile Legends.

Di tahun ini, Kominfo menerima 33 laporan insiden pelanggaran PDP (Perlindungan Data Pribadi). Khusus di bulan November, Kominfo sendiri tengah menangani 5 kasus: Carousell, MyPertamina, PeduliLindungi, Lazada, dan forum Mobile Legends.

Halaman:

Editor: Puji Harianto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

3 Cara Membeli HP Samsung Bergaransi Resmi

Senin, 26 Desember 2022 | 16:32 WIB

Find X5 Pro 5G, Smartphone Generasi Terbaru OPPO

Senin, 27 Juni 2022 | 10:40 WIB

Terpopuler

X