Melihat Kriptophone Rusia Yang Diretas Barat dan Teknologi Militer Canggih Lainnya

- Minggu, 29 Mei 2022 | 10:55 WIB
Ilustrasi, Sistem komunikasi Rusia dibajak militer Ukraina (Pexels/pixabay)
Ilustrasi, Sistem komunikasi Rusia dibajak militer Ukraina (Pexels/pixabay)

LAJUPANTURA.COM – Sistem kriptophone milik Rusia mengalami masalah sistem enkripsi. Akibatnya, sistem mudah diretas dan dibajak militer Ukraina. Sejumlah data penting mengenai lokasi, jumlah pasukan dan pergerakan pasukan Rusia terbaca oleh pihak Ukraina.

Sistem ini memang sedari awal diragukan karena belum mencapai tahap sempurna. Namun, dalam perang melawan Ukraina, Rusia menggunakannya untuk geolokasi. Mulai dari pelacakan sistus militer sensitif, depot amunisi, lokasi senjata, kelompok pasukan dan target-target krusial.

Militer Ukraina dikabarkan mampu menyadap penggilan telepon Rusia dari medan perang. Dalam telepon itu mengungkap beberapa informasi penting, diantara keberadaan sejumlah perwira penting Rusia. Dari sini, sebanyak 40 perwira Rusia dikabarkan telah tewas dan 12 diantaranya berpangkat Jenderal.

Baca Juga: RS-28 Sarmat: Rudal Mematikan Teranyar Milik Rusia

Kemampuan militer Ukraina melakukan penyadapan diduga dampak dari bantuan militer dari Amerika Serikat (AS). AS dilaporkan menargetkan sejumlah perwira Rusia. Organisasi intelijen CIA, NSA dan organisasi lainnya memasok data yang akurat kepada militer Ukraina secara real time.

Dalam perang ini, Rusia menggunakan telepon seluler ERA yang terenkripsi Rusia. ERA adalah ponsel kasar yang diadaptasi berdasarkan smartphone MIG C55V buatan Rusia, yang dikembangkan untuk badan intelijen Rusia. Secara teknis, C55V memiliki  prosesor Qualcomm 8-inti, layar 5,5 inci dengan resolusi 1280 x 720 pixel dan penutup tahan goncangan.

Sistem operasi ERA berjalan pada versi Android 7.1, yang dikenal luas memiliki  kekurangan dalam hal keamanannya. Tidak seperti telepon seluler biasa yang memiliki saluran analog dan digital, tampaknya MIG C55V menggunakan saluran data untuk komunikasi suara, sama seperti pada aplikasi komersial WhatsApp dan Signal, yang keduanya diklaim aman. Namun, C55V itu sendiri tidak dienkripsi.

Baca Juga: Taiwan Ujicoba Drone Bersenjata Canggih Untuk Pertahanan Asimetris

Sistem telepon terenkripsi ERA Rusia nyatanya mampu dibobol Ukraina dan Sekutu. Namun, mennurut militer Rusia, telepon ERA juga mampu melakukan komunikasi non terenkripsi. Diasumsikan bahwa saluran suara normal tidak beroperasi, yang berarti bahwa pusat kendali dapat melihat semua panggilan masuk dan keluar.

Enkripsi yang diterapkan pada telepon seluler dapat dilakukan murni dengan perangkat lunak, firmware, atau chip enkripsi yang terpasang di telepon. Selain itu, enkripsi dapat didasarkan pada  algoritma kunci simetris atau kunci publik.

Oleh karena itu, telepon ERA mampu melakukan komunikasi suara digital non-enkripsi dan panggilan suara terenkripsi melalui saluran digital yang sama. Tidak mungkin sistem ERA akan diizinkan untuk mengenkripsi dengan cepat dalam panggilan langsung karena ini akan merusak kendali Biro Keamanan Federal (FSB) atas operasi militer dan politik.

Baca Juga: Elon Musk Tangguhkan Kesepakatan, Saham Twitter Anjlok

Telepon ERA mungkin bermomunikasi langsung dengan pusat kendali Rusia, yang kemudian meneruskan panggilan ke penerima yang dituju. Ini berarti bahwa panggilan terenkripsi akan didekripsi di pusat kendali dan kemudian dihubungkan ke pihak penerima, baik dalam format terenkripsi atau non terenkripsi (tidak aman).

Misalnya, di telepon rumah yang aman, panggilan akan diteruskan oleh pusat kendali ke telepon rumah aman mungkin menggunakan enkripsi yang berbeda, meskipun ketika proses dibalik pusat kendali akan mengubah enkripsi kembali ke ponsel aman.

Halaman:

Editor: Puji Harianto

Sumber: Asiatimes

Tags

Artikel Terkait

Terkini

3 Cara Membeli HP Samsung Bergaransi Resmi

Senin, 26 Desember 2022 | 16:32 WIB

Find X5 Pro 5G, Smartphone Generasi Terbaru OPPO

Senin, 27 Juni 2022 | 10:40 WIB

Terpopuler

X