Jerome ceritakan kronologi penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe

LAJUPANTURA.COM - Kasus penembakan yang menewaskan Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe atau dikenal dengan panggilan Pak Abe.

Penembakan tersebut terjadi Jumat 8 Juli 2022 pukul 11.00 siang waktu setempat. Penembakan tersebut terjadi di daerah Nara, Jepang.

Dalam unggahan kanal YouTube Jerome Polin menjelaskan bahwa Shinzo Abe adalah salah satu Mantan Perdana Menteri yang pernah menjabat paling lama di Jepang.

Baca Juga: PPATK menemukan transaksi keuangan ACT diduga terkait Al Qaida

Sistem pemerintahan Jepang berbeda dengan sistem pemerintahan Indonesia yang mana Perdana Menteri di Jepang setara dengan Jabatan Presiden di Indonesia.

Menurut Jerome bahwa di Jepang sedang masa eleksi untuk pemilihan senat. Ketika momen seperti ini banyak partai yang melakukan kampanye.

"Yang mana Shinzo Abe sedang memberikan speech atau kampanye untuk partainya," kata Jerome.

Baca Juga: Hari Raya Idul Adha dan Keutamaan puasa di bulan Dzulhijjah

Pada awalnya acara tersebut berlangsung sangat lancar dan aman. Saat Shinzo Abe melakukan kampanye tiba-tiba terdengar suara tembakan yang berasal dari belakang Shinzo Abe.

Tembakan pertama meleset dan Shinzo Abe sempat menengok ke belakang untuk melihat namun naas, tembakan kedua kalinya terkena tepat pada bagian sekitar leher dan dada Shinzo Abe.

Diketahui bahwa identitas pelaku penembakan tersebut bernama Tetsuya Yamagami (40 tahun). Pelaku merupakan mantan Angkatan Laut selama 3 tahun. Pistol yang digunakan oleh pelaku penembakan adalah double batle yang mana pistol tersebut dirakit sendiri oleh pelaku.

Baca Juga: Niat dan tata cara shalat pada Hari Raya Idul Adha

Jerome Polin menjelaskan bahwa hasil investigasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian Jepang menguak motif pelaku karena pada masa pemerintahan Shinzo Abe tidak puas dengan pemerintahan saat Shinzo Abe menjabat.

Sampai saat ini pihak kepolisian Jepang masih melakukan investigasi lebih mendalam atas kasus penembakan Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe.***