Subsidi Energi Membengkak, Pemerintah akan Naikkan Harga Pertalite dan Solar

- Minggu, 21 Agustus 2022 | 09:20 WIB
Ilustrasi, Subsidi APBN membengkak, Pemerintah akan naikkan BBM subsidi Pertalite dan Solar (Desk Jabar/Pikiran-Rakyat.com)
Ilustrasi, Subsidi APBN membengkak, Pemerintah akan naikkan BBM subsidi Pertalite dan Solar (Desk Jabar/Pikiran-Rakyat.com)

LAJUPANTURA.COM - Pemerintah akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi pertalite dan solar pekan ini. Pernyataan ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurut Luhut, opsi menaikkan harga BBM subsidi karena harga minyak mentah dunia melonjak usai perang Rusia Ukraina. Hal itu akan membuat belanja subsidi energi kembali membengkak.

Tahun ini, pemerintah telah mengalokasikan subsidi energi sebesar Rp502 triliun atau naik dari rencana awal yang hanya Rp170 triliun. Keputusan ini diambil seiring kenaikan harga minyak mentag dunia yang menyentuh angka lebih dari US$100 per barel.

Baca Juga: Blunder Soal 'Amplop Kiai', Ketum PPP Suharso Monoarfa Dituntut Mengundurkan Diri

“Jadi presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan demikian, karena harga BBM kita termurah se-kawasan dan itu beban untuk APBN,” kata Menko Marves, Luhut Binsar.

Saat ini, harga Pertalite masih dipertahankan di level Rp 7.650 per liter dari harga keekonomisannya sebesar Rp 12.500. Sehingga, pemerintah memberikan subsidi BBM sebesar Rp 5 ribu. Untuk Solar, harga masih ditetapkan sebesar Rp 5.150 per liter.

Sementara itu, PT Pertamina (Persero) menjamin stok BBM Pertalite dan Solar dalam kondisi aman dan didistribusikan secara maksimal. Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, menjelaskan terjadi peningkatan BBM tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Diduga sopir mengantuk, Achmad Hermanto Dardak ayah Emil Dardak meninggal dalam kecelakaan

“Rata-rata konsumsi harian BBM nasional di tahun 2022 ini sudah lebih tinggi dibandingkan konsumsi normal harian sebelum pandemi ditahun 2019,” jelas Irto Ginting.

Beberapa pekan lalu terjadi kepanikan menyusul kelangkaan Pertalite di beberapa SPBU di Jakarta dan Bogor. Menyikapi hal ini, Irto menjelaskan jika produksi Pertalite masih terus ditingkatkan dan ini hanya masalah keterlambatan pengiriman.

Proses distribusi dan stok di SPBU terus dipantau oleh Pertamina dan akan terus dipasok saat sudah mencapai stok batas minimal.

Baca Juga: Setelah ditetapkannya PC istri Ferdy Sambo sebagai tersangka, kini Kapolri kantongi pengambil CCTV

Berbagai upaya lain juga ditempuh sejumlah pihak untuk mengamankan stok BBM dalam negeri. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kratif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan Indonesia berpeluang membeli minyak dari Rusia, meskipun menggunakan mata uang Rubel.

Rusia sidah menawarkan Indonesia untuk membeli minyak dengan harga lebih murah sekitar 30% dari harga pasar internasional. Rusia juga meyakinkan kepada Indonesia tak perlu takut terhadap embargo Amerika Serikat (AS) jika membeli minyak dari Rusia.

Halaman:

Editor: Puji Harianto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pupuk NPK Naik, Petani Sawit Menjerit

Senin, 8 Agustus 2022 | 18:10 WIB

Terpopuler

X