LAJUPANTURA.COM - Pemerintah Indonesia terus berupaya mengembangkan perekonomian melalui skema Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sektor kesehatan di Sanur, Denpasar, Bali. Ini akan menjadi KEK Kesehatan pertama di Indonesia.
Kehadiran KEK Sanur diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan bagi warga Bali dan Indonesia umumnya. Sehingga, warga tidak perlu terbang ke luar negeri jika ingin mendapatkan perawatan kesehatan yang mumpuni.
Pembangunan KEK Kesehatan di Sanur telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Nasional KEK. Dari persetujuan tersebut Dewan Nasional KEK merekomendasikan kepada Presiden Joko Widodo untuk menetapkan KEK tersebut melalui Peraturan pemerintah.
Baca Juga: Manchester City Menang Lawan Bayern Munchen, Arsenal Bantai Chelsea 4-0 di Laga Ujicoba
“Dengan ini, Dewan Nasional KEK menyetujui usulan KEK Sanur dan akan segera memfinalisasi Peraturan Pemerintah terkait dengan KEK Sanur,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Airlangga mengatakan bahwa kehadiran KEK Kesehatan di Sanur bisa memberi dampak positif bagi peningkatan ekonomi maupun kesehatan nasional. Hal ini akan terwujud dalam penghematan devisa, peningkatan fasilitas kesehatan hingga transfer ilmu kedokteran.
Di bidang ekonomi, KEK Kesehatan diharapkan mampu menyerap tenaga kerja lokal. Investasi terhadap kawasan ekonomi ini akan mendatangkan alat-alat dan fasilitas kesehatan canggih.
Baca Juga: New Palisade, SUV Terbaru Milik Hyundai yang Siap Rilis Pekan Ini
Airlangga Hartarto juga berharap pada 2030 mendatang sebanyak 4-8 persen warga Indonesia yang biasanya berobat ke luar negeri, bisa beralih ke KEK Kesehatan Sanur. Perkiraan jumlah pasiennya sekitar 123 ribu-240 ribu orang.
“Diharapkan hingga tahun 2045, total penghematan devisa yang dihasilkan mencapai Rp 86 Triliun, dan total penambahan devisa pada periode yang sama mencapai Rp19,6 triliun,”imbuh Airlangga.
KEK Sanur dirancang untuk menjadi KEK Kesehatan dan Pariwisata dengan rencana bisnis fasilitas kesehatan berupa rumah sakit dan klinik, akomodasi hotel dan MICE, etnomedicinal botanic garden, serta commercial center. Total lahan yang diusulkan yakni seluas 41,26 hektare dengan nilai investasi sebesar Rp 10,2 triliun dan target serapan tenaga kerja sebanyak 43.647 orang.
Baca Juga: Ditetapkan Tersangka, Roy Suryo Tidak Ditahan Karena Alasan Kesehatan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terus diupayakan pemerintah untuk lebih dapat memberikan nilai tambah atas penguasaan teknologi dan sumber daya manusia. Disisi lain, pemerintah juga telah mengembangkan KEK Digital serta KEK Maintenance Repair and Overhaul (MRO) disamping juga terus mengembangkan KEK lainnya.***
Artikel Terkait
Artis Nikita Mirzani Batal Ditahan, Alasan Kemanusiaan Jadi Pertimbangan Utama Kepolisian
TNI AU-Angkasa Pura II Serahkan Pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma kepada PT Angkasa Trasportindo Selaras
PDIP Singgung NasDem Terkait Pembajakan Kader untuk Calon Presiden 2024
Ditetapkan Tersangka, Roy Suryo Tidak Ditahan Karena Alasan Kesehatan
New Palisade, SUV Terbaru Milik Hyundai yang Siap Rilis Pekan Ini
Liga 1 Musim 2022/2023 Resmi Bergulir, Kinerja Wasit Jadi Sorotan di Laga Pembuka